Pentingnya
Mengimplementasikan Keterampilan Abad 21 dalam Pembelajaran IPA Sebagai Bekal untuk Bersaing
di Masyarakat Ekonomi ASEAN
Pada masa ini, persaingan dalam berbagai bidang kehidupan semakin
ketat. Baik bidang ekonomi, teknologi, sosial, politik maupun pendidikan. Kita
dihadapkan pada tuntutan akan pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas
serta mampu berkompetisi. Sumber daya manusia yang berkualitas dihasilkan oleh
pendidikan yang berkualitas dan dapat menjadi kekuatan utama untuk mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi. Apalagi saat ini Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
telah diresmikan, persaingannya tidak hanya antar warga negara Indonesia
melainkan berbagai warga negara ASEAN. Oleh karena itu, keterampilan abad 21
sangat penting diterapkan sejak dini dalam pendidikan sebagai bekal bagi para
siswa untuk bersaing di masa mendatang.
Menurut Trilling dan Fadel, penulis buku 21st Century Skill:
Learning for Life in Our Times menyatakan bahwa keterampilan abad 21
merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk survive dalam menghadapi
kehidupan global yang teramat kompleks, keterampilan ini berimplikasi pada
proses pendidikan yang tidak hanya memfokuskan diri pada pelajaran tradisional yaang
bersifat kognitif seperti membaca, menghitung dan menulis, akan tetapi pendidikan
diarahkan pada isu-isu kontemporer seperti kesadaran global, ekonomi, kesehatan
dan kepedulian terhadap lingkungan. Keterampilan abad 21 diantaranya yaitu Creativity
and Innovation (kreativitas dan inovasi), Critical Thinking and Problem
Solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah), Communication (komunikasi),
dan Collaboration (kolaborasi). Keterampilan-keterampilan ini diyakini sebagai keterampilan utama yang
dapat menjawab berbagai tantangan hidup baik dari bidang ekonomi, teknologi,
politik, sosial, maupun pendidikan.
Pada abad 21 terutama pada era MEA, orang yang dapat bertahan
adalah orang yang kreatif, mampu berinovasi, memiliki kemampuan untuk menganalisa
dan menyelesaikan masalah, mampu berkomunikasi secara tertulis maupun verbal
dengan baik, mampu bekerja sama atau berkolaborasi dengan berbagai orang maupun
kepentingan, mampu menggunakan teknologi dan menguasai bahasa asing. Oleh
karena itu, agar masyarakat Indonesia tidak kalah bersaing, keterampilan-keterampilan
seperti ini harus diasah sejak dini pada siswa. penerapan keterampilan tersebut
sebaiknya dilakukan dalam pembelajaran IPA SMP.
Mengapa pada tingkat SMP? karena pada tingkat ini kognitif siswa
sudah berkembang dengan baik. menurut Jean Piaget, seorang ahli psikologi asal
Swiss menyatakan bahwa perkembangan kognitif anak pada tingkat Sekolah Menengah
Pertama (SMP), berada pada tahap “Formal operation stage”, yaitu tahap
terakhir dari tahapan kognitif. Karakteristik tahap ini diantaranya yaitu
kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik
kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dengan kemampuan kognitif seperti ini,
dapat memudahkan siswa untuk mengasah keterampilan abad 21 tersebut.
Mengapa pada pembelajaran IPA? Karena IPA merupakan ilmu dasar yang
memegang peranan penting dalam pengembangan IPTEK. IPA merupakan sekumpulan
pengetahuan yang dalam mempelajarinya diperlukan pendekatan ilmiah.
Keterampilan abad 21 memiliki kaitan yang cukup dekat dengan pendekatan ilmiah (Scientific
Approach). Sehingga cocok untuk menerapkan keterampilan abad 21 dalam
pembelajaran IPA. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar dapat menjelajahi dan memahami alam
sekitar secara ilmiah. Dalam pedoman pengembangan kurikulum 2013 disebutkan
bahwa pembelajaran IPA di tingkat SMP dilaksanakan dengan berbasis keterpaduan.
Pembelajaran terpadu mempunyai makna
memadukan berbagai aspek diantaranya yaitu domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Saat ini pemerintah berusaha meningkatkan mutu pendidikan melalui
pengembangan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 sendiri merupakan sebuah kurikulum
yang mengutamakan pada pemahaman, keterampilan, dan pendidikan berkarakter, dimana
siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi dan
presentasi serta memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi. Pengembangan
kurikulum 2013 dapat menghasilkan masyarakat Indonesia yang produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan
yang terintegrasi. Pemerintah juga telah mempublikasikan buku IPA SMP kurikulum
2013 secara online dan dapat diunduh secara gratis. Saya telah melakukan
analisis terhadap buku tersebut. Ternyata, Buku IPA SMP kurikulum 2013 yang
diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan (kemendikbud) telah dilengkapi dengan keterampilan abad 21.
Namun, jika dibandingkan dengan buku Singapura,
masih tertinggal dari segi penampilan maupun pemaparan isi buku. Kekurangan ini
memungkinkan siswa menjadi kurang tertarik membaca buku tersebut, sehingga
diperlukan adanya pembaharuan terhadap buku tersebut agar dapat menarik minat
siswa dalam belajar.
Untuk dapat menerapkan keterampilan abad 21 dalam pembelajaran,
diperlukan guru yang profesional. Guru harus memiliki keterampilan memanfaatkan
informasi, menggunakan media secara aktif serta memiliki keterampilan dalam
menggunakan teknologi untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan. Oleh karena itu, kompetensi guru perlu ditingkatkan
lagi, baik itu kompetensi pedagogik, kepribadian, maupun sosial. Peningkatan
ini sebaiknya berawal dari proses pendidikan guru, sehingga nantinya akan menghasilkan
guru yang profesional dan berkarakter.
Selain itu, penerapan keterampilan abad 21 dalam pembelajaran IPA
SMP dapat terlaksana apabila proses pembelajaran dan buku yang digunakan
menunjang keterampilan-keterampilan tersebut. Sehingga melalui keterampilan
abad 21 ini diharapkan siswa mampu menerapkan pengetahuannya untuk memahami dan
memberikan solusi pada tantangan dunia. Serta dapat menciptakan generasi yang
tidak hanya cerdas, melainkan juga berkualitas dan mampu bersaing dalam
berbagai bidang di era Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar